Implementasi Manajemen Hiperglikemia Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Kota Parepare

Arruan Bamba, Agustina Agustina, Sukri Sukri

Sari


Latar belakang: Hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa darah dapat di sebabkan oleh kegagalan sekresi insulin atau kerja insulin, poliuria, polidipsia, dan poligafia dan jika penderita hiperglikemia mengalami masalah tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ mata, Ginjal, Saraf, Jantung, dan pembuluh darah. Sehingga hiperglikemia ini membutuhkan manajemen untuk mencegah peningkatan kadar glukosa darah, seperti memberikan edukasi agar tetap menjaga pola makan, Rutin berolahraga dan Istirahat yang cukup. Tujuan: Untuk mengetahui“Implementasi Manajemen Hiperglikemia Pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Tinggi.  Metode: Desain pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 3 hari  pasien 1 di pulangan di hari ke 3 karena kondisinya sudah membaik dengan GDS 195 mg/dl. Dan pada pasien II setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari pasien masih membutuhkan perawatan selanjutnya karena GDS masih di atas normal (310) dan membutuhkan perawatan luka. Kesimpulan : Hasil pengkajian yang sudah dilakukan pada kedua pasien di dapatkan bahwa pada pemeriksaan fisik serta tanda dan gejala yang di alami oleh klien yang masuk dalam batasan karakteristik pasien Diabetes Melitus. Saran: bagi pasien dan keluarga bisa melakukan perawatan dan membantu pasien untuk selalu mematuhi diet sehat, mengontrol porsi makanan.

Kata kunci : Diabetes Mellitus, Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah,   Manajemen Hiperglikemia

 

ABSTRACT

Backround : Hyperglycemia or increased blood glucose levels can be caused by failure of insulin secretion or insulin action, polyuria, polydipsia and polygaphya and if hyperglycemia sufferers experience these problems it can cause damage to the eyes, kidneys, nerves, heart and blood vessels. So this hyperglycemia requires management to prevent an increase in blood glucose levels, such as providing education about maintaining a healthy diet, exercising regularly and getting enough rest. Objective: To determine the implementation of hyperglycemia management in diabetes mellitus (DM) patients with unstable high blood glucose levels. Method: The design of this research uses a descriptive method in the form of a case study. Results: From the results of research conducted over 3 days, patient 1 was discharged on day 3 because his condition had improved with GDS 195mg/dl. And in patient II, after nursing procedures were carried out for 3 days, the patient still needed further treatment because the GDS was still above normal (310) and needed wound care. Conclusion: The results of the studies that have been carried out on both patients show that the physical examination and the signs and symptoms experienced by the client fall within the limits of the characteristics of Diabetes Mellitus patients. Suggestion: for patients and families, they can carry out treatment and help patients to always comply with the diet healthy, control food portions.

Keywords :Diabetes Mellitus, Instability of Blood Glucose Levels, Management of Hyperglycemia.


Kata Kunci


Diabetes Mellitus, Instability of Blood Glucose Levels, Management of Hyperglycemia.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adiningsih, P. (2022). Askep Pada Pasien DM Tipe 2 Dengan Manajemen hiperglikemia.https://tinyurl.com/ye7rzpex.

Adrian, K. (2022). Berapa Banyak Gula Untuk Penderita Diabetes Yang Diperbolehkan?ALODOKTER.https://www.alodokter.com/berapa-banyak- gula-untuk-penderita-diabetes-yang-diperbolehkan.

American Diabetes Melitus, U. N., Wurjanto, M. A., Kusariana, N., & Susanto, H. S. (2022) Hubungan Kualitas Tidur dengan Kontrol Glikemik pada Penderita Diabetes Melitus Systematic Review Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas,7(1), 411-422 https://doi.org/10.14710/jekk v711.13310

Azis, W. A., Muriman, L. Y., & Burhan, S. R. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Gaya Hidup Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(1), https://doi.org/10.37287/jppp.v2i1.52 105-114.

Bhatt, H., Saklani, S., & Upadhayay, K. (2016). Anti-oxidant and anti-diabetic activities of ethanolic extract of Primula Denticulata Flowers. Indonesian JournalofPharmacy,27(2),https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm27iss2pp74 74-79.

Dewi, R. (2022). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Diabetes Mellitus.DEEPUBLISH.https://tinyurl.com/yrjsyjef.

Dewi,Sumardiyono, & Suri, 1. K. (2019) Neuropan Diabetika Kontribusi Karakteristik Individu Lama Saku Merokok, dan Hiperglikemi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 17, 1-5.

Dina, R., Kusuma, N., Sebayang, S. M., & Wibowo, T. H. (2023). Asuhan Keperawatanpada pasien dengan kadar glukosa darah tinggi, https://journals.prosciences.net/index.php/jnep/article/view/141/76 235-241.

Fatmawaty, D. (2019). Asuhan Keperawatan pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Masalah Keperawatan Tingginya kadar glukosa dalam darah di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo. http://eprints.umpo.ac.id/5036/

Farid, Nash, D., Wan, D., & Anand, S. S. (2022) Building Your Peripheral Artery Disease Toolkit Medical Management of Peripheral Artery Disease m 2022. CanadianJournalofCardiology,38(5),634-644. https://doi.org/10.1016/j.cjca.2022.02.004

Febryanti,& Emiliandry. (2022). Perawatan Diabetes.CV, MEDIA SAINS INDONESIA.https://www.studocu.com/id/document/universitas- tanjungpura/program-studi-profesi-ners/sop-perawatan-luka-dm/32703040.

Febrinasari, Nash, D., Wan, D., & Anand, S. S. (2020) Building Your Peripheral Artery Disease Toolkit Medical Management of Peripheral Artery Disease m 2022. CanadianJournalofCardiology,38(5),634-644. https://doi.org/10.1016/j.cjca.2022.02.004

Gustini & Scuyohoto, L. S. 1. (2022) Mohd Izku P

Hall. J. E.,& Guyton. (2023). Text Book of Medical Physiologi (14th ed.). Elyse O'Grady.https://www.google.co.id/books/edition/Guyton_and_Hall Textbook_ofMedical_Phys/H1rrDwAAQBAJ?hl=id&gbv=1&dqdbook-tonedical+ph

Handayani, L. T. (2022). Studi Meta Analisis Perawatan Hiperglikemia PadaPasien DiabetesDengan Modern Luh Tits Handayani, 6(2), 149- 159.

Handayani, V. (2020).2 Fungsi Utama Pankreas Pada Tubuh. HALODOC https://tinyurl.com/yze9s5fu

Harismanto, D. (2021). Telaah Komprehensif Diabetes Melitus: Klasifikasi, Gejala, Diagnosis, Pencegahan, Dan Pengobatan. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 7(2), 304-317. https://doi.org/10.29122/jbbi.v7i2.4209

Humaidah, & Arzika, V. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Pada Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RS Islam Masyithoh Bangil Pasuruan. Dm, 12-26. https://tinyurl.com/2ktu5xvh

Kartika, R. W. (2020). Pengelolaan Tingginya kadar glukosa dalam darah. Continuing Medical Education-Cardiology, 44(1), 18-22.

Kemenkes RI. (2019). Apa saja komplikasi dan akibat dari diabetes. P2PTM.

Kementerian Kesehatan RL. (2020). Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus 2020.In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1-10).

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Diabetes Mellitus Adalah Masalah Kita.https://tinyurl.com/mkshsd4y

Kurniawan, W., & Agustini, A. (2021).Metodologi Penelitian Kesehatan dan Keperawatan. CV. RUMAH PUSTAKA. https://tinyurl.com/bdz6zec6

Larastining Retno Wulandari. (2022). Mengenal Anatomi pankreas.Hellosehat.https://hellosehat.com/penyakit-kulit/struktur-kulit-manusia/

Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. UIN Alauddin Makassar, November, 237-241. http://journal.uin- alauddin.ac.id/index.php/psb

Lii., & Indah, S. W (2023) Habungan Antara Diabetes Melius Dengas Glaukoma. 04(02), 3280-3292.

Maria, I. (2021). Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus dan Asuhan Keperawatan.

McAlister.Lis plunt, R. (2021).Anatomy, Skin (Integument), Epidermis.StatPearls.https://www.ncbi.nlm.nih.gov.

Mangkuliguna dan Ramadhan.(2021). Kejadian ulkus berulang pada penderitan diabetes mellitus. Jurnal Kesehatan, 4 No 209), 91-100.

Mansyah (2021) Pengelolaan Gangren Kaki Datetik, Continuing Education: Jakarta. Continuing Medical Folicum, FAIL 18-22

Mawaddah, yusrotur nurul (2022).Pengelolaan Pada Pasien Dengan Kadar glukosa darah tinggi Diabetes Mellitus Di Ruang ICU RSU Medika Purbalingga.Diabetes Mellitus.https://tinyurl.com/2s4jpdb9

Nursing, Merentek, G. A., & Yunus, S. (2014) Ipswich Touch Test Sebagai Metode Sederhana Dalam Mendeteksi Diabetic

Pangestika, H. Ekawati, D., & Murni, N. S. (2022). FaktorR-FaktorYang Berhubungan Dengan Kejadian Diabtes Mellitus Tipe 2 Pendahuluan Saat ini penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat di dunia karena pola kejadiannya Organisasi mengalami Internat. 7, 132-150.

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). DPP PPNI

Pranata.(2020) Asuhan keperawatan pada pasien DM dengan Hiperglikemia.,Jurnal penelitian.

Rahma, & Walid (2019) Dasar Metodologi Penelitiman, 1-109.

Ramadhina, A., Sulistyaningsih, D. R., & Wahyuningsih, I. S. (2022).Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus (DM) dengan Kadar Glukosa Darah pada Pasien DM di RS Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal Ilmiah Sultan Agung, September, 857-868.

Raimundus, Sulistyaningsih, D. R., & Wahyuningsih, I. S. (2022).Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus (DM) dengan Kadar Glukosa Darah pada Pasien DM di RS Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal Ilmiah Sultan Agung, September, 857-868.

saputra, L. D. (202). Hydroterapi Minum Air Putih Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS). Holistik Jurnal Kesehatan, 16(5), 464-470.

Sulastri, Yuniatun, R. S., & Susanto, A. (2021). Implementasi Jus Buah Pare pada

Perawatan Pasien Diabetes Mellitus Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Gula Darah Di Ruang Kenari Atas RSUD Ajibarang. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(4), 5717-5724.

Suryanti, Asikin, M., & Semana, A. (2021).Hubungan Efektivitas Pelayanan Perawat dengan Kepuasan Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 17(3), 32-36.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.