Implementasi Brain Gym Pada Lansia Demensia Dengan Gangguan Memori Di Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Mapakasunggu Kota Parepare

Sulfi Sulfi, Bahriah Bahriah, Yenny Djeny Randa

Sari


Latar belakang : Seorang penderita demensia memiliki fungsi intelektual yang terganggu dan menyebabkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari maupun hubungan dengan orang sekitarnya. Demensia adalah gejala terjadinya penurunan memori berpikir, berperilaku, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari- hari. Kehilangan kapasitas intelektual pada demensia tidak hanya memori atau ingatan saja, tetapi juga pada kognitif dan kepribadian. Metode penelitian yang digunakan  dalam  studi  kasus  ini  adalah  metode  deskriktif  dengan  pemaparan kasus.  Subyek  penelitian    sebanyak  dua  responden.  Hasil  Penelitian    yaitu setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x8 jam didapatkan hasil untuk pasien 1 setelah dilakukan senam otak Brain Gym lansia mengatakan memiliki kemajuan setelah melakukan senam sedangkan pasien II lansia mengatakan mengingat  sedikit gerakan yang diberikan. Kesimpulan : Mengingat pentingnya senam otak pada lansia demensia  dengan gangguan memori diharapkan perlunya perawatan melakukan pengolaan pasien dengan senam. Saran : Penelitian ini dapat dikembangkan   dan mampu berpikir kritis tentang dasar teori senam otak pada pasien demensia sehingga jauh lebih dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.

Kata Kunci : Demensia, Brain Gym, Gangguan Memori

 

ABSTRACT

Background: A person with dementia has impaired intellectual function which causes disruption in daily activities and relationships with those around them. Dementia is a symptom of decreased memory, thinking, behavior and the ability to carry out daily activities. Loss of intellectual capacity in dementia is not only memory or recollection, but also cognitive and personality. The research method used  in  this  case  study  is  a  descriptive  method  with  case  presentation.  The research subjects were two respondents. The results of the research were that after nursing intervention was carried out for 3x8 hours, the results obtained for patient 1 after doing Brain Gym brain exercises, the elderly said they had progressed after doing the exercises, while patient II, the elderly, said he remembered the few movements given. Conclusion: Considering the importance of brain exercise in elderly people with dementia with memory disorders, it is hoped  that  there  is  a  need  to  treat  patients  with  exercise.  Suggestions  This research can be developed and able to think critically about the theoretical basis of   brain   exercise   in   dementia   patients   so   that   they   can   provide   more comprehensive nursing care.

 Keywords: Dementia, Brain Gym, Memory Disorders

 


Kata Kunci


Demensia, Brain Gym, Gangguan Memori

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdillah, A. J., & Octaviani, A. P. (2020). Pengaruh Senam Otak Terhadap Penurunan Tingkat Demensia. Jurnal Kesehatan, 9(2), 1190–1197. https://doi.org/10.38165/jk.v9i2.86

Alapján-, V. (2016) Pengkajian Keperawatan Demensia. 1–23. Areswangi, A. (2023). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan .pdf.

Bahriah. (2024). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. FEBS Letters, 185(1), 4–8. https://doi.org/10.1016/0014-5793(85)80729-8

Bahriah. (2023). Literature Review Efektifitas Latihan Fisik. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 11, No 1, Tahun 2023, hal 173-199. https://jurnal.unitra.ac.id/index.php/care/article/download/3669/pdf

Date, R., & Search, Q. (2019). gangguan memori. 1–154.

Dewi, N. (2021). Pengaruh senam otak ( brain gym ) terhadap tingkat demensia pada lansia di indonesia: literature review naskah publikasi. Jurnal Kesehatan. http://digilib.unisayogya.ac.id/5604/1/

NUR FITRI EKA DEWI_1710201081_S1 KEPERAWATAN - Nur Fitri Eka

Dewi.pdf

Herna, Arianti, & Nuzrina. (2020). PENINGKATAN DEMENSIA.

Huang, L. (2020). Literatur Riview : Tingkat Kognitif Lansia Tentang Demensia Tahun 2020.

Kinerja, I., Layanan, C., & Bersih, A. (2019). SILAKIP Kota Bandung. 1–6. Margareth, H. (2017a). Patofisiologi Demensia Экономика Региона, 32.

Margareth, H. (2017b). Patofisiologi Demensia. Экономика Региона, 32.

Murdiyanti, D. (2022). Modul Senam otak. Akademi Keperawatan

Yogyakarta, 4(1), 1–23.

Octaviani, A. dan. (2018). MANFAAT SENAM OTAK/ BRAIN GYM.

Pantis, A. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. W Khususnya Pada Ny. M Dengan Kerusakan Memori (Demensia) Pada Lanjut Usia Di Desa Sokaraja Wetan. Program Studi D III Keperawatan Purwokerto.

Purwanto, S., & Widyaswati dan Nuryati, R. (2019). Manfaat Senam Otak (Brain Gym) Dalam Mengatasi Kecemasan Dan Stres Pada Anak Sekolah. Brain Gym) Dalam Mengatasi…………, 81–90. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/2068

SDKI PPNI. (2017). Diagnosa keperawatan.Sllivan. (2023). Tipe - Tipe Lansia.

Suryatika & Pramono. (2019). DEFENISI DEMENSIA.

TIM Pokja SLKI DPP PINI ). (2017). Intervensi keperawatan.WHO. (2018). Peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH).

World Health Organization (WHO). (2022). Hubungan tingkat pendidikan dengan status demensia pada lansia berdasarkan kajian data sekunder di Posbindu Caringin. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 7(2), 162–170. https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/12380

Yanti Cahyanti, dkk. (2023). implementasi keperawatan.Yusri, A. Z. dan D. (2020). Jurnal Ilmu Pendidikan, 7(2), 809–820.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.