Implementasi Pemberian Oksigen Dengan NyeriAkut Pada Pasien Infark Miokard Di Rumah Sakit Andi Makassau Parepare Tahun 2024

Indriani Elisabeth Kaloari, Martina Malla, Sukri Sukri

Sari


Latar belakang : infark miokard terjadi karena adanya sumbatan pada dinding arteri  coroner  yang  menyebabkan  aliran  darah  tersumbat  sehingga  terjadi kematian jaringan sel di miokard atau dengan kata lain kematian sel miokard terjadi  karena  kekurangan  oksigen  yang  berkepanjangan.  Jika  aliran  darah terputus hantaran oksigen setelah 20 menit maka sel miokard akan mati Tujuan: untuk mengetahui mplementasi Pemberian Oksigen Dengan Nyeri Pada Pasien Infark Miokard. Hasil: dari hasil tindakan keperawatan yang dilakukan selama 3 hari pada pasien I masalah teratasi Sebagian dengan hasil nyeri cukup menurun dari skala nyeri 6 ke skala nyeri 2, pasien sudah tidak sesak dan sudah tidak menggunakan alat oksigen nasal kanul, P: 18 kali/menit, SP02: 98%, TD: 120/80 mmHg, N: 80 kali/ menit, S: 36,2°C posisi pasien supine.  Sedangkan pada pasien II setelah dilakukan tindakan keperawatan, selama 3 hari masalah pasien teratasi Sebagian dengan hasil nyeri cukup menurun dari skala nyeri 5 ke skala nyeri 1, pasien sudah tidak sesak, pasien sudah tidak menggunakan alat oksigen nasal kanul,P : 20 kali/ menit, SPO2 :97%, TD: 110/70 mmHg, N: 76 kali/ menit, S: 36°C, posisi pasien supine. Memberikan terapi oksigen sangat membatu dalam mempertahankan oksigenasi jaringan tetap adekuat dan dapat menurunkan kinerja miokard yang mengakibatkan nyeri akibat kekurangan suplai oksigen. Kesimpulan: hasil pengkajiann yang sudah dilakukan pada kedua pasien di dapatkan gejala penyakit yang dialami oleh klien sama dengan batasa karakteristik pasien infark miokard. Saran:bagi pasien dan keluarga diharapkan saling mendukung serta kooperatif dalam bekerjasama dengan tim medis untuk mempercepat pemulihan pasien.

Kata kunci: Infark miokard, terapi oksigen,nyeri akut.

 

ABSTRACT

Background: Myocardial infarction occurs due to a blockage in the coronary artery wall which causes blood flow to be blocked resulting in the death of cell tissue in the myocardium or in other words myocardial cell death occurs due to prolonged lack of oxygen. If oxygen delivery is cut off from blood flow after 20 minutes, myocardial cells will die. Results: from the results of nursing actions carried out for 3 days on patient I, the problem was resolved. Some of the results were that the pain decreased quite a bit from pain scale 6 to pain scale 2, the patient was no longer short of breath and was no longer using a nasal cannula oxygen device, P: 18 times/minute , SP02: 98%, BP: 120/80 mmHg, N: 80 times/minute, S: 36.2°C supine patient position. Meanwhile, in patient II, after nursing action was carried out, within 3 days the patient's problem was resolved. Some of the results were that the pain decreased quite a bit from a pain scale of 5 to a pain scale of 1, the patient was no longer short of breath, the patient was no longer using a nasal cannula oxygen device, P: 20 times/minute , SPO2 :97%, BP:  110/70  mmHg,  N:  76  times/minute,  S:  36°C,  patient  position  supine. Providing oxygen therapy is very helpful in maintaining adequate tissue oxygenation and can reduce myocardial performance resulting in pain due to lack of oxygen supply. Conclusion: The results of the studies carried out on both patients showed that the symptoms of the disease experienced by the clients were the same as the characteristics of myocardial infarction patients. Suggestion: Patients  and  families  are  expected  to  support  each  other  and  cooperate  in working with the medical team to speed up the patient's recovery.

Key words: Myocardial infarction, oxygen therapy, acute pain.

 


Kata Kunci


Infark miokard, terapi oksigen,nyeri akut

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adiputra, I. M. S., Trisnadewi, N. W., Oktaviani, N. P. W., Munthe, S. A., Hulu, V. T., Budiastutik, I., Faridi, A., Ramdany, R., Fitriani, R. J., Tania, P. O. A., Rahmiati, B. F., Lusiana, S. A., Susilawaty, A., Sianturi, E., & Suryana. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.

Agustiani, S., Deschara, A., & Maryana, M. (2023). Keperawatan Kritis. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(2), 677–690. https://doi.org/10.37287/jppp.v5i2.1538

Agustina, D., Septiawan, T., Masnina, R., Diana, E. R., & Riyadi, A. (2023). Efektivitas terapi oksigen terhadap penyelamatan miokard pada pasien infark miokard dengan elevasi ST: Literatur review. Jurnal Keperawatan, 15(1), 287–292. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

ANA. (2019). The Nursing Process. American Nurses Association.

Andrianto, Nugroho, J., & Aminuddin, M. (2018). Kegawatdaruratan Kardiovaskuler (pp. 1–26).

Aritonang, Anggraini, Y., & Leniwita, H. (2020). Buku I : Modul keperawatan medikal bedah I. Universitas Kristen Indonesia Institutional Repository, 344. http://repository.uki.ac.id/2744/1/MODULKEPERAWATANMEDIKALBE DAHIBuku1.pdf%0Ahttp://repository.uki.ac.id/id/eprint/2744%0A

Aroney, C. N., Aylward, P., Kelly, A. M., Chew, D. P. B., Clune, E., Allan, R. M., Boyden, A. N., Brieger, D., Brown, A., Carroll, G. E., Flynn, M., Hunt, D., Jacobs, I. G., Lea, T. M., Tan, K. S., Tonkin, A. M., Walker, T., Walsh, W., & White, H. (2019). Guidelines for the management of acute coronary syndromes 2006. In Medical Journal of Australia (Vol. 184, Issue 8 SUPPL., pp. 516–525). https://doi.org/10.5694/j.1326-5377.2007.tb01292.x

Arum. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. In Gender and Development (Vol. 120, Issue 1). http://www.uib.no/sites/w3.uib.no/files/attachments/1._ahmed.

Clement, L. (2022). Terapi Antiangina untuk Infark Miokard Stabil. Cermin Dunia Kedokteran, 49(12), 702–707. https://doi.org/10.55175/cdk.v49i12.330

Darmawan, I., & Milasari. (2019). Efektivitas Terapi Oksigenasi Nasal Kanul Terhadap Saturasi Oksigen pada Penyakit Acute Coronary Syndrome (ACS) di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin Banjarmasin. Caring Nursing Journal, 3(2), 68–73.

Debora, O. (2017). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Salemba Medika.

Depkes RI. (2023). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Angina Pektoris Stabil. 1–79.

Harlan, J., & Sutjiati, R. (2018). Buku Metodologi Penelitian Kesehatan. Metodologi Penelitian Kesehatan (Vol. 44, Issue 8). Gunadarma. Hikmawati, F. (2020). Metodologi Penelitian (Vol. 21, Issue 1). Rajawali Pers.

Karyatin, K. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), 37–43. https://doi.org/10.37012/jik.v11i1.66

Kemenkes. (2020). Mengenal infark miokard

Kristara, A. Y. P. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Unstable Angina Pectoris Dengan Nyeri Akut Di Ruang Melati 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soekardjo Tasikmalaya. E-Jurnal Medika, 100. http://repository.bku.ac.id/xmlui/handle/123456789/933

Maros, H., & Juniar, S. (2019). Tinjauan Pustaka Konsep Dasar Infark Miokard. 2002, 1–23.

Masturoh, Imas, & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Pusdik SDM Kesehatan.

PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : DPP PPNI.

Putri, C. A. M., Kamal, A., & Amalia, R. (2023). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark Miokaard Tidak Stabil (APTS): Studi Kasus. Idea Nursing Journal, 16(3), 2023. https://jurnal.usk.ac.id/INJ/article/view/33277

Rachmawati, D. (2022). Pemberian Terapi Oksigen Pada Pasien Acute Coronary Syndrome Dengan Chest Pain Di Instalasi Gawat Darurat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 13(3). https://doi.org/10.26753/jikk.v13i3.228

Radjab, E., & Jam’an, A. (2020). Metode Penelitian Bisnis. Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Rahman I, A., & Dewi R, L. (2023). Intervensi Teknik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Unstable Infark Miokard. Jurnal Keperawatan, 15(1), 33–39. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

Ramadhani, K., & Widyaningrum, R. (2022). Buku Ajar Dasar-Dasar Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. https://www.google. co.id/books/edition/Dasar_dasar_Anatomi_dan_Fisiologi_Tubuh/ATTFEAA AQBAJ?hl=jv&gbpv=1&dq=klasifikasi+sendi&pg=PA37&printsec=frontco ver

Rampengan, S. H. (2020). Buku praktis kardiologi. In Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ridwan, M., & Yusni. (2020). Analisis Karakteristik Nyeri Dada Pada Pasien Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Journal of Medical Science, 1(1), 20–26. https://doi.org/10.55572/jms.v1i1.5

Sanak, S. A. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnosa Medik infark Miokard. In Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur (Vol. 1, Issue 1). https://www.ksi- indonesia.org/assets/uploads/original/2020/03/ksi.

Santoso, A. (2019). Panduan praktik klinis (ppk) dan clinical pathway (cp) penyakit jantung dan pembuluh darah.

Sugiarto. (2019). Buku Ajar Keperawatan Gawat Darurat (Vol. 4, Issue 1). Gramedia.

Tajudin, T., Faradiba, V., & Nugroho, I. D. W. (2019). Analisis Kombinasi Penggunaan Obat pada Pasien Jantung Koroner dengan Penyakit Penyerta di Rumah Sakit X Cilacap tahun 2019. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 6–13. http://e-jurnal.stikesalirsyadclp.ac.id/index.php/jp%0AAnalisis

WHO. (2023). WHO. Mongolian Neurology Association’s, 1–42.

Wulandari Kai, M., Kep, St., Sisri Novrita Ns Ni Made Sri Muryani, Mt., Fathiya Luthfil Yumni, Mk., Siti Fatimah, Mk., Riri Safitri, Mb., Miskiyah SKM, Ms., Rika Hairunisyah, Mb., & Ns Lalu Rodi Sanjaya, Ss. (2020). Buku Ajar Anatomi Fisiologi. 111–124.

Yanti, L. (2021). Keperawatan Medikal Bedah II. Akper Kesdam Sriwijaya.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.