IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TIM FORUM KABUPATEN SEHAT DI KABUPATEN PANGKEP
Abstract
Kebijakan Kabupaten Kota Sehat secara resmi dan sistematis efektif sejak terbitnya Peraturan Bersama antara Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan pada tahun 2005. Implementasi Kebijakan Kabupaten Sehat di Kabupaten Pangkep dimulai sejak tahun 2007. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi kebijakan Tim Forum Kabupaten Sehat di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informan penelitian berjumlah 8 informan. 4 diantaranya merupakan informan kunci dan 4 informan biasa. Analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi sudah dilakukan dengan baik dalam lingkup tim Pembina dan tim forum kabupaten sehat namun masih perlu dimaksimalkan agar sampai kepada masyarakat dan dari segi sumber daya, staf (tim Pembina dan tim forum kabupaten sehat) sudah terpenuhi namun tingkat partisipasi sudah berkurang dan beberapa staf mempunyai beban kerja berlebih, untuk sarana dan prasarana sudah mendukung dengan adanya kantor sekertariat, dan keterbatasan anggaran pada OPD dalam pencapaian indikator kabupaten sehat dan dana insentif bagi tim. Implementasi kebijakan kabupaten sehat di kabupaten pangkep sejauh ini sudah dilakukan dengan baik dari segi komunikasi dan sumberdaya. Tersedianya sumberdaya manusia dalam tim forum yang dinilai memiliki power untuk mempengaruhi masyarakat dalam pelaksanaan kabuten sehat. Namun pelaksanaan sosialisasi kabupaten sehat di tingkat tim forum kecamatan dan desa masih kurang dikarenakan kabupaten pangkep memiliki wilayah yang sangat luas sehingga harus menggunakan dana yang besar sementara dana yang tersedia untuk kabupaten sehat sangat terbatas.
Kata kunci : implementasi, kebijakan kabupaten sehat, kabupaten pangkep
ABSTRACT
The Healthy City Regency Policy has been officially and systematically effective since the publication of a Joint Regulation between the Ministry of Home Affairs and the Ministry of Health in 2005. Implementation of the Healthy Regency Policy in Pangkep Regency began in 2007. The aim of this research is to analyze the implementation of the Healthy Regency Forum Team policy in Pangkep Regency . This research is a qualitative research. Data collection techniques used in-depth interviews and document review. There were 8 research informants. 4 of them were key informants and 4 were regular informants. Data analysis uses content analysis. The results of the research show that communication has been carried out well within the scope of the supervisory team and the healthy district forum team but still needs to be maximized so that it reaches the community and in terms of resources, staff (the supervisory team and healthy district forum team) have been fulfilled but the level of participation has decreased and some staff have excessive workloads, facilities and infrastructure are already supported by the existence of a secretariat office, and budget limitations for OPD in achieving healthy district indicators and incentive funds for teams. The implementation of the healthy district policy in Pangkep district has so far been carried out well in terms of communication and resources. The availability of human resources in the forum team which is considered to have the power to influence the community in implementing healthy habits. However, the implementation of socialization on healthy districts at the sub-district and village forum team level is still lacking because Pangkep district has a very large area so it has to use large amounts of funds while the funds available for healthy districts are very limited.
Keywords: implementation, healthy district policy, Pangkep district
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPS, Kabupaten Pangkep (2021) “Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka 2021.”
BPS Provinsi Sulsel (2021) “Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka2021.”
BPS, RI. (2021) “Persentase Penduduk Daerah Perkotaan menurutProvinsi, 2010-2035.”https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1276/persentase-penduduk-daerah-perkotaan-menurut-provinsi-2010-2035.html.
Dinas Kesehatan Kab.Pangkep (2019) “Profil Kesehatan Kab. Pangkep Tahun 2019,” hal. 1–69.
Edward George (1980). “Implementing Public Policy”. Amerika Serikat: Hopkins University.
Grindle, M. S. (1980). “Politics and Policy Implementation in The Thrid World”. Princnton: University Press, New Jersey.
Inayah, Nurfitri. (2019). Impact Evaluation of Healthy city Implementation in Makassar City.Macedonian Journal of Medical Sciences. 2020 Aug 25; 8(T2):12-15.https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.5175
Irmina, Adi Ringrih (2022). Implementation of Public Health Center Acreditation Policy in Makassar city.International Journal of Childhood Special Education (INT-JECS) ISSN; 1308-5581 Vol14, Issue 03 2022.doi:10.9756/INT-JESCE/V14I3.41
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan RI. (2005). Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta, Indonesia.
Maleong, L. . (2012). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: Rosda Karya.
Palutturi, S. (2017) Healthy Cities: Konsep Global, Implementasi lokal untuk Indonesia. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Pedoman Penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat (Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Meneteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 Nomor :1138/MENKES/PB/VIII/2005
Phaksy, N., Hadi, M. dan Rengu, S. P. (2004). “Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Nonkuota (Jamkesda dan SPM). Studi di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar”. (40) hal. 1195 –1202.
Soedirham, O. (2012). Kota Sehat sebagai Bentuk Sustainable Communities Best Practice. Kesmas: National Public Health Journal, 7(2), 51-55.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.