HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINDAKAN DAN STATUS EKONOMI TERHADAP PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKOSO KECAMATAN SOPPENG RIAJA KABUPATEN BARRU

Murtini M, Meriem Meisyaroh, Pitaloka P

Abstract


Pelayanan yang bermutu merupakan derajat kesempurnaan berdasarkan pemberian pelayanan kesehatan yang di berikan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan kesehatan yang di berikan secara aman dan memuaskan namuntetap memperhatikan keterbatasan kemampuan pemerintah dan masayrakat konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi Hubungan antara pengetahuan, tindakan dan status ekonomi Masayrakat dengan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkoso Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang di lakukan adalah dengan
indepth interview (wawancara mendalam). Informan dalam penelitian ini berjumlah empat orang. Analisis data menggunakan metode content analisys. Hasil penelitian ini meningkatkan upaya pencegahan dan kebijakan perencanaan khususnya mengatasi permasalahan terjadinya Tuberculosis Paru di Wilayah kerja Puskesmas Mangkoso Kecamatan
Soppeng riaja dilihat dari masalah yang ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pengetahuan, Tindakan dan Status ekonomi berpengaruh dalam pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru di Puskesmas Mangkoso Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru Tahun 2019.Disarankan kepada petugas Puskesmas, agar terus memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga puas dengan diberikan pelayanan yang baik dengan meningkatkan kesejahtraan kita semua di puskesmas.


Kata Kunci: Pengetahuan, Tindakan, Status ekonomi, Tuberkulosis Paru


ABSTRACT
Quality service is a degree of perfection based on the provision of health services that are provided in accordance with professional standards and health service standards that are provided safely and satisfactorily, while taking into account the limitations of the ability of the government and consumers. The purpose of this study was to explore the relationship between knowledge, actions and economic status of the community with transmission of pulmonary tuberculosis in the working area of Mangkoso Community Health Center, Soppeng Riaja District, Barru Regency. This research is a qualitative research with a case study design. The data collection technique used was indepth interview (in-depth interview). There are four informants in this study. Data analysis using content analysis method. The results of this study increase prevention efforts and planning policies specifically to overcome the problem of the occurrence of Pulmonary Tuberculosis in the Mangkoso Community Health Center working area of Soppeng Riaja seen from the existing problems. This study shows that Knowledge, Action and Economic Status influence the prevention of pulmonary tuberculosis transmission in Mangkoso Health Center, Soppeng Riaja District, Barru Regency in 2019. It is suggested to Puskesmas staff, to continue to provide services to the community so that they are satisfied with being given good services by increasing our welfare. all at the puskesmas.


Keywords: Knowledge, Action, Economic Status, Lung Tuberculosis


Keywords


Pengetahuan, Tindakan, Status ekonomi, Tuberkulosis Paru

Full Text:

PDF

References


Amin, (2014). Tuberkulosis Paru Dalam. Dalam B. A. Amin z, Penyuntin Buku Penyaki Dalam Jilid 1. Jakarta.

Afiyanti, Yati, dan Imami Nur Racmawati. Metodologi Penelitian Kualitatif Dalan Riset Keperawatan. JAKARTA: PT RajaGrafido Persada, 2014.

Barru, D. K. (2O19). Profil Kesehatan Kabupaten Barru. 1-2.

Dwi Santy Damayati, A. S. (2018). Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. jurnal VOLUME 4, NO. 2, 122.

Desy Elsaputri Tabilantang, J. E. (2017). Analisis Spasialis Distribusi Tuberkulosis Paru Basil Tahan Asam (BTA) Positif. Jurnal KESMAS, Volume 7 Nomor 4,

Dr.Hasmi, S. (2016). Metode penelitian kesehatan. Dalam S. Dr.Hasmi. http//www.penerbitinmedia.com.

Fitria, C. N., & Mutia, A. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tb Dengan Kepatuhan Minum Obat. E jurnal, 44-50.Melisa.

Mardjoen, B.J. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru di Puskesmas Tuminting Kota Manado .Jurnal p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 1,

JANUARI 2019, 46.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik indonesia.

Mardiah, A. (2019). Skrining Tuberkulosis (TB) Paru. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar, 697-702.

Moleong I,J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdokarya.

Manalu, H. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tb Paru Dan Upaya Penanggulangannya. The Indonesian Journal of

Health Ecology. Vol.9,No4. Available. Diakses: 21 Maret 2018.

Noor Alis Setiyadi1, A. B. (2018). Gambaran Kasus Tuberkulosis Tahun 2013-2016 Di Jawa Tenga: Studi Deskriptif Di Kabupaten Sukoharjo. jurnal The 8th University Research Colloquium

, 293-294.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurfadillah, I. Y. (2014). Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Pencegahan Penularan Pada Keluarga Penderita Tuberkulosis Paru.

JOM FK Vol.1 No.2 Oktober 2014, 6.

Nisar Muhammad, S. (2017). Pemberantasan dan penanggulangan

Tuberkulosis. yogyakarta: Gosyen publishing 2017. (Desy Elsaputri Tabilantang, 2017).

Nursalam (2017). Metododlogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nafis (2007). Penanggulangan TB Perpektik Islam. Http://nafis institute. blogspot.com.

Pinem, M. (2016). Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi Kesehatan Lingkungan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 100.

Panduan STIKES Muhammadiyah Sidrap, (2019). pedoman penulisan SKRIPSI Program Studi. Pendidikan Ners Jenjang Sarjana (S1).

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014, http://www.depkes.go.id/resources/downlod/peraturan/PMK-No-75-Th-2014-ttg-Puskesmas.pdf, diakses pada

tanggal 01 Mei 2019.)

Rosdiana. (2018). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru Di RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 79-80.

Rahma, sri, (2012).Penyebab Penyaki TBC (Tuberkulosis). www.berkatherbal.com/2012/07/penyakit TBC Tuberkulosis penyebab dan html (16 januari ).

SARI, S. N. (2018, januari). Studi Kualitatif Penularan Tuberkulosis Paru Pada Penderita Tuberkulosis Paru Basil Tahan Asam Positif. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Bandar, hal. 8,9,22.

S, J. (2012). Faktor-Fakror Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Maccini Sawah Kota Makassar. Ayat al-A‟raf/7:34.Hal 35.

Sari, P. K. (2018, februari 23). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Tentang Tuberkulosis. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal. 2.

Tobing T. L (2008). Pengaruh Perilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Rumah. Http://repository.usu.ac.id.

Widianingrum, T. (2018). Hubungan pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasisn TB di wilayah kerja puskesmas perak timur surabaya. 25-29.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.