HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN BUKIT INDAH KECAMATAN SOREANG KOTA PAREPARE

Martinus Jimung, Febrian Febrian

Abstract


ABSTRAK
Kebiasaan merokok keluarga di dalam rumah menjadikan balita sebagai perokok pasif yang selalu terpapar asap rokok. Menurut Rahmayatul (2013), “rumah balita yang keluarganya mempunyai kebiasaan merokok cukup tinggi berpeluang meningkatkan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebesar 7,83 kali dibandingkan dengan rumah balita yang keluarganya tidak merokok di dalam rumah”. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui kebiasaan merokok keluarga, (2) untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok keluarga di dalam rumah yang tanpa memperhatikan balita di sekitarnya dan (3) untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok keluarga dengan kejadian (ISPA) pada balita. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 30 balita. Pengumpulan data dilakukan dengan obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balita yang
menderita lebih banyak pada kelompok usia 13-59 bulan daripada balita kelompok usia 0-12 bulan dan balita laki-laki yang menderita ISPA lebih banyak daripada balita perempuan. Kejadian setiap keluarga mempunyai 1 balita mengalami gangguan ISPA sebagian besar balita yang memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok 22 keluarga (73,3%). Sedangkan gambaran kebiasaan merokok keluarga berdasarkan lokasi merokok yang tidak memperhatikan balita di sekitarnya sebanyak 18 keluarga (81,8%). Hasil uji Chi Square test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kebiasaan merokok keluarga tanpa memperhatikan balita di sekitarnya (p = -0,237) dengan kejadian ISPA pada Balita (p = 0,000) dengan masing-masing nilai P < 0,05. 


Kata Kunci: Rokok, Keluarga, Infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) dan Balita.


ABSTRACT
Family smoking habits in the house make toddlers as passive smokers who are always exposed to cigarette smoke. According to Rahmayatul (2013), “homes of toddlers whose families have a high smoking habit have the opportunity to increase the incidence of Acute Respiratory Infections (ISPA) by 7.83 times compared to homes of toddlers whose families do not smoke in the house”. This study aims: (1) to determine family smoking habits, (2) to determine the relationship between family smoking habits in the house without paying attention to the toddlers around them and (3) to determine the relationship between family smoking habits and the incidence of ISPA in toddlers. This study used an observational method with a cross sectional design. Samples were taken as many as 30 toddlers. Data collection is done by observation, interviews and documentation. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis with Chi Square test with a significance level of = 0.05.
The results of this study indicate that toddlers suffer more from the age group of 13-59 months than toddlers in the age group 0-12 months and boys suffer from ISPA more than girls. The incidence of each family having 1 toddler experiencing ISPA disorders, most of the toddlers who have family members with smoking habits are 22 families (73.3%). While the description of family smoking habits based on smoking locations that did not pay attention to the toddlers around them were 18 families (81.8%). The results of the Chi Square test with a significance level of = 0.05 showed that there was a significant relationship between family smoking habits  without regard to the toddlers around them (p = -0.237) and the incidence of ISPA in children under five (p = 0.000) with each P value < 0.05.

Keywords: Cigarettes, Family, Acute Respiratory Infection (ISPA) and Toddlers


Keywords


Rokok, Keluarga, Infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) dan Balita.

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses 30/05/2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia. Diakses 30/05/2020.

Milo Salma, dkk. 2015. Hubungan Kebiasaan Merokok di Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Umur 1-5 Tahun di Puskesmas Sario Kota Manado. Ejournal

Retna, dkk. 2015.Gambaran Karakteristik Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Wanadadi I Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014,

Jurnal Medsains, 1 (1) : 18-22. Diakses 30/05/2020.

Saryono, dkk.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Keperawatan, 3(2). : 1-7. Diakses 30/05/2020.

Rahmayatul, F. 2013. Hubungan Lingkungan Dalam Rumah Terhadap ISPA Pada Balita. Diakses 30/05/2020.

Winarni. 2010. “Perilaku merokok berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor II”. Diakses 30/05/2020.

World Health Organization (WHO, 2014). Global Health Observatory Data Repository Care of Childern Data by Country (http://apps.who.int/gho/data/node.main.38 ). Diakses 30/05/2020.

Zuhriyah Lilis. 2015. Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga pada Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Balita Di Puskesmas Bunga Kabupaten Gresik. Diakses 22/05/2020.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.