PENGARUH SLOW DEEP BREATHING DAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAWERIGADING PALOPO
Abstract
Hipertensi sering disebut sebagai Silent Disease karena pada umumnya pasien tidak mengetahui mengalami hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penderita hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa yang lama tersebut menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. Untuk mencegah terjadinya kerusakan tersebut dapat dilakukan terapi non-farmakologis seperti Slow Deep Breathing (SDB) dan terapi musik. Tujuan penelitian ini penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh latihan SDB dan terapi musik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer di RSUD Sawerigading Palopo. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian non equivalent control group pre test – post test, jumlah sampel 106 responden dibagi menjadi kelompok intervensi
dan kelompok kontrol yang diambil secara exhaustive sampling. Hasil menunjukan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok latihan SDB dan kelompok intervensi musik sebesar 8.95 mmHg dan 8.99 mmHg, sementara rata-rata penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok latihan SDB dan kelompok intervensi musik sebesar 7,29 mmHg dan 6,27 mmHg. Hasil uji paired Z-test, ada perbedaan penurunan tekanan darah sistolik
dan diastolik sebelum dan sesudah intervensi hari pertama, hari kedua dan hari ketiga antara latihan SDB dan kelompok kontrol dengan nilai p.value masing-masing p=0,000 < 0,05. Ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi antara terapi musik dan kelompok kontrol hari pertama, hari kedua dan hari ketiga dengan terhadap penurunan tekanan darah sistolik dengan nilai p.value (0,002, 0,000, 0,016 <0,005) dan tekanan
darah diastolik (0,000, dan 0,019 < 0,005). Disimpulkan bahwa latihan SDB dan terapi musik dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada pasien hipertensi primer. Disarankan kepada pasien hipertensi agar menjadikan latihan SDB dan terapi musik sebagai pola hidup untuk mengontrol tekanan darahnya sehingga dapat mencegah komplikasi seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal dan kerusakan pada mata.
Kata Kunci: Tekanan Darah, Hipertensi, Latihan SDB, Terapi Musik.
ABSTRACT
Hypertension often called as silent disease because in general patient not knowing experienced hypertension before check his blood pressure. Patients with hypertension may not show symptoms for many years. The long runs through the progression of the disease until damage organs that are meaningful. To prevent the occurrence of such damage can be done non farmakologis therapy like slow deep breathing (SDB) and music therapy. The purpose of this research study was to determine the effect of SDB exercise and music therapy to decrease blood pressure in patients with primary hypertension in hospitals Sawerigading Palopo. This type of research was quasi experimental design research with non-equivalent control group pre test – post test, the number of samples of 106 respondents divided into the intervention group and the control group were taken in exhaustive sampling. The results showed an average decrease in systolic blood pressure in intervention exercise SDB and music therapy groups of 8.95 mmHg and 8.99 mmHg, while the average decrease in diastolic blood pressure in intervention exercise SDB and music therapy groups of 7,29 mmHg and 6.27 mmHg. The results of the test paired z-test, there is a difference a decrease in blood pressure systolic and diastolik before and after the intervention of the first day, the second day and the third day between exercise SDB and the control group with an p.value each p=0,000 < 0.05. There is a significant difference before and after intervention between exercise SDB and the control group in the first day, the second day and the third day with to a decrease in blood pressure systolic with p.value (0,002; 0,000; 0.016 < 0,005) and blood pressure diastolic (0,000; 0,000; 0,019 < 0,005). Conclude that exercise SDB and music therapy influence to a decrease in blood pressure systolic and blood pressure diastolic in patients hypertension primary. Suggested to patients hypertension to make exercise sdb and music therapy as lifestyles to control his blood pressure so as to prevent complication such as strokes, heart failure, renal failure and damage to the eye.
Key Word: Hypertension, deep breathing, Music Therapy.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aditama Tjandra Yoga. 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Kemenkes.
Angraini et al. 2009. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinan. FK UNRI: Riau.
Armilawaty, et al. 2007. Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epimiologi. http://ridwanamiruddin.wordpress.com/. Diperloeh 25 Januari 2014.
Asrin, et al. 2009. Upaya Pengendalian Emosional Pasien Hipertensi dengan Terapi Musik Dominan Frekuensi Sedang. Jurnal kepererawatan Soedirman.
Berek. 2010. Efektifitas Slow Deep Breathing Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Primer A Randomized Controlled Trial. Depok: FKUI.
Breathesy. 2006. Blood Pressure reduction : Frequently asked question, http:www.control-your-bloodpressure. curah antungm/faq.html, Diperoleh 24 Januari 2014.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Burke, A., & Marconett, S. 2008. The Role of Breathing in Yogic Traditions: Alternate Nostril Breathing. Association for Applied Psychophysiology & Biofeedback, 36 (2), 67-69.
Chiu & Kumar, A. 2003. Music Therapy: Loud Nois of Soothing Notes International Pediatri. http://Intpediatrc.org//pdf/. Diperoleh 24 Januari 2014.
Cortas K, et all. 2008. Hypertension. http//:www.emedicine. com. Diperoleh tangal 18 Januari 2014.
De Wit, S. C. & Kumagai, C.K. 2013. Medical Surgical Surgical
Nursing Concepts and Practice. Second Edition. Elsevier Inc. USA.
Gannong, W & McPhee, S. 2012. Patofisiologi Penyakit: Pengantar Menuju Kedokteran Klinis Jakarta: EGC.
Dhianningtyas, et al. 2006. Risiko Obesitas, kebiasaan merokok, dan konsumsi garam terhadap kejadian hipertensi pada usia produktif. The Indonesian Journal of Public Health Vol. 2 No. 3.
Grossman E, et al. 2001. Breathing-Control Lowers Blood Pressure. Journal of Human Hypertension: 15, 263–269.
Gunawan L. 2007. Hipertensi: Tekanan darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Harmanto, N. 2006. Ibu Sehat dan Cantik dengan Herbal. Jakarta: Gramedia.
Hendraswari D. 2008. Beberapa Faktor yang Berubungan dengan Kejadian Hipertensi di Kelurahan Jagakarsa. Skripsi FKM UI. Depok.
Hurlock. 2001. Developmental Psychology:A Life Span Approach. http://books.google.co.id/books?id=DiovBU8zMA4C&dq=inauthor:%22E. Diperoleh 11 Maret 2014.
JNC. 2007. The Sevent Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluasion, and Treatment of High Blood Pressure. NIH Publication. No. 03-5233.
Jerath et al. 2006. Physiology of Long Pranayamic Breathing : Neural Respiratory Elements May Provide A Mechanism That Explains How Slow Deep Breathing Shifts The Autonomic Nervous System, Medical Hypothesis, 67, 566-571.
Joseph C, et al. 2005. Slow Breathing Improves Arterial Baroreflex Sensitivity and Decreases Blood Pressure in Essential Hypertension; 46:714-718. http://hyper.ahajournals.org/content/46/4/714.
full.pdf+html. Diperoleh 24 Januari 2014.
Joyce M Black, Jane H Hawks. 2009. Medical-Surgical Nursing, Clinical Management for Positive Outcomes, eight edition, Sauders Elsevier.
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. 2005. Hypertensive Vascular Disease. Dalam: Robin and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th edition. Philadelpia: Elsevier Saunders.
Lewis et al. 2011. Medical Surgical Nursing, Assesment and Management of Clinical Problem, Elsevier. Mosby.
Mannan, et al. 2012. Faktor Resiko Kejadian Hipertensi. Makassar: FKM UNHAS.
Mayer et al. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Ahli bahasa: Andry hartono. EGC. Jakarta.
Muttaqin Arif. 2012. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Paramita, et al. 2011. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta: Indeks.
Pick, M. 1998. Deep breathing the truly essential exercise. htt :www.women towomen.curah jantungm/fatiqueandstress/deepbreathing.aspt, Diperoleh 24 Januari 2014.
Polit & Beck. 2012. Nursing Research. Ed 9th. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Pradono J,. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi di Daerah Perkotaan: Analisis Data Riskesdes. Gizi Indon, 33(1):59-66. Bogor: Badan Litbangkes.
Pradono J, et al. 2013. Permasalahan dan Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Terjadinya Hipertensi. Vol. 41, No. 2, 2013: 61 – 71. Bogor: Badan Litbangkes.
Price & Wilson, 2012. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Prodia Lab. 2012. Pemeriksaan Laboratorium untuk Penyandang Hipertensi. http://prodia.co.id/tipskesehatan. Diperoleh 30 Januari 2014.
Rahajeng, E & Tuminah, S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya. Majalah Kedokteran Indonesia Volum: 59, Nomor: 12. Jakarta.
Saing S. 2007. Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah. USU e-Repository.
Sarayar. C, et al. 2013. Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Pra-Hemodialisis di Ruang Dahlia BLU RSUP.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1.
Sepdianto, et al. 2010. Penurunan Tekanan Darah dan Kecemasan Melalui Latihan Slow Deep Breathing pada Pasien Hipertensi Primer. Tesis. FIK. UI.
Shofa et al. 2006. Faktor-faktor resiko Hipertensi grade II pada Masyarakat. http://digilib.unnes.ac.id. Diperoleh 7 Agustus 2014.
Smeltzer. S, et al. 2008. Textbook of Medical Surgical Nursing. Elevent edition. Philadhelpia: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolker kluwer
business.
Somantri, I. 2007. Keperawatan Medial Bedah; Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.
Stefhany E. 2012. Hubungan Pola Makan, Gaya Hidup, Indeks Massa Tubuh dengan Hipertensi pada Pra Lansia dan Lansia di Posbindu Kelurahan.
Depok Jaya. Skripsi. FKM-UI: Depok. Diperoleh 7 Agustus 2014.
Sudarianto. 2010. Survei Sentinel; Penyakit Tidak Menular (PTM) Berbasis Rumah Sakit. Dinkes Sul-sel.
Sudoyo, et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.
Sugihastuti & Satriyani. 2007. Glosarium Seks dan Gender. Yogyakarta: Carasvati books.
Sugiharto, A. 2007. Faktor-faktor Resiko Hipertensi Grade II Pada Masyrakat: Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar. Tesis. UNDIP: Semarang.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suhartini. 2008. Effectiveness Of Musik Therapy Toward Reducing Patient’s Anxiety In Intensive Care Unit. Media Ners, Volume 2. UNDIP
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Suselo. 2010. Efektivitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Tanda-Tanda Vital pada Pasien Hipertensi. Depok: UI.
Susilo & Limakrisna. 2012. Biostatistika Lanjut Aplikasi dengan SPSS dan LISREL pada Ilmu Keperawatan. Jakarta: TIM.
Susilo Hary Wilhelmus. 2012. Statistik & Aplikasi Untuk Penelitian Ilmu Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.
Suwardianto H & Kurnia E. 2011. Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tekanan Darah. Volume 4. Kediri: STIKES RS. Baptis.
Syahrini E, et al. 2012. Faktor-Faktor Resiko Hipertensi Primer di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 1 No 2. FKM UNDIP.
Tabane, L. 2004. Sample size Determination in Clinical Trial. Departement of Clinikal Epidemology and Biostatistic Faculty of Health Sciences. Hamilton. USA.
Tarwoto. 2011. Pengaruh Latihan Slow Deep Breathing terhadap Intensitas Nyeri Kepala Akut pada Pasien Cedera Kepala Ringan.
Tarwoto & Widagdo W. 2008. Latihan Slow Deep Breathing Dan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Health Quality
Vol.3. Diperoleh 24 Januari 2014.
Teng XF, et al. 2007. The Effect Of Music On Hypertensive Patients. PMID: 18003042. http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18003042. Diperoleh 30 Januari 2014.
Thuy, Au Bich et al. 2010. The Association Between Smoking and Hypertension In A Population-Based Sample Of Vietnamese Men. Vol
Issue 2: 245-250.http://www.vnhip.org/uploads/1/3/4/5/13457220/smoking_and_htn_in_vn_med_thuy_j_htn_2010.pdf. Diperoleh 7 Agustus 2014.
Tim Penyusun Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3, cetakan 3, Jakarta: Balai Pustaka.
Weber et al. 2013. Clinical Practice Guidelines for the Management of Hypertension in the Community. DOI: 10.1111/jch. Diperoleh 24 Januari 2014.
Worl Health Organization. 2008. Raised Blood Pressure. http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence_text/en/. Diperoleh 24 Januari 2014.
Young C & Koopsen C. 2007. Spiritual Kesehatan dan Penyembuhan. Medan: Bina Media Perintis. YTAC. 2013. Terapi Musik. Semarang.
http://www.ypac-semarang.org/index. php?pilih=hal&id=21. Diperoleh 24 Januari 2014.
Zanini, et al. 2009. Music Therapy Effects on the Quality of Life and the Blood Pressure of Hypertensive Patients. Arquivos Brasileiros de Cardiologia, 93(5), 534-540. Diperoleh 30 Januari 2014.
Refbacks
- There are currently no refbacks.